Air Cooled Syndicate
Aircooled Volkswagen Featured

Hand made Volks-Rod

Kerajinan tangan merupakan nilai lebih dari suatu karya, itu terlihat dari hasil karya Rison pada Beetle Hot Rod-nya.

Dia adalah Rison Parasian, pria blasteran Jawa dan Batak yang lama tinggal di Bali. Kecintaan pada VW dimulai sejak muda, kurang lebih sekitar tahun 1994. Ia dapat membeli sebuah VW Beetle hasil jerih payahnya sendiri.

Kecintaan Rison pada VW itu tidak sebatas originalitas, ia merupakan penganut Custom VW. Dimulai dari sebuah VW Beetle produksi 1961, ia membuat perubahan yang sangat extreme. Ia lepas spakbor dan merubah bentuk lucu VW Beetle menjadi beberapa potongan-potongan yang kemudian ia beri nama Volks-Rod.

Di bagian bodi dimulai dari pemotongan bagian depan dan belakang yang menghilangkan apron dan menurunkan lengkungan bagasi sehingga ujung bagasi hampir menempel di aspal. Kemudian membolongi bagian atap dan memasang rel kanvas ragtop, membuat tampilan mulai terlihat berbeda.

Rison memilih untuk memotong pilar A demi menunjang tampilan Chop-Top dan merubah kaca belakang tahun ’61 yang kaca besar menjadi kaca split yang terdapat di Beetle pre54 atau biasa disebut Split Beetle. Lalu memindahkan engsel pintu menjadikan pintu di buka kearah belakang, atau biasa kita sebut ‘Suicide Door’.

Kemudian dibagian rangka tidak banyak perubahan, hanya memperkuat rangka saja. Karena faktor usia kendaraan, sehingga wajib hukumnya untuk merestorasi konsisi rangka. Dan menanbahkan pipa-untuk penahan roda belakang.

Interior hampir tidak terlihat seperti VW Beetle,dengan custom dashboard yang memindahkan indiakator speedometer dan lainnya ke bagian tengah menjadi tidak tampak seperti dashboard VW Beetle pada umumnya. Lalu memasang Stir Wheel dengan kenop Moon Eyes, dan custom shifter berbentuk knuckle. Dan penggunaan jok two-seater tentu saja hand made dari bahan alumunium.

Pada kabin mesin Rison memilih Porsche Style, dengan kapasitas mesin 2100cc dan 4 barrel weber 40mm, pengapian dipercaya menggunakan compufire dan kipas pendingin besar membuat tampilan semakin gahar. Dan ditopang oleh gearbox close ratio. Hmm…, itu belum cukup gahar menurut Rison. Lalu ia merangkai pipa knalpot agar dapat muncul disamping bodi tepat di depan ban belakang.

Ditambah lampu depan yang terpasang di rangka kaki depan dan stop lamp spion luar berbentuk Iron Cross. Itu baru gahar!! “VW itu ibarat mobil ‘belum jadi’, dan kita bebas menambah atau mengurangi fitur mobil VW tersebut sehingga menjadi mobil ‘jadi’, ujar Rison.

Setelah delapan tahun merestorasi, berpindah bengkel lebih dari 5 kali dan berubah-rubah aliran, akhirnya Rison mendapatkan style yang sangat disukainya. Sebuah Volks-Rod hasil kerajinan tangan pun layak diganjar Best BBT Choice yang dipilih langsung oleh pemilik BBT Belgia yang hadir pada event JVWF #1. Belum lagi kontes-kontes lainnya. Selamat!!

Sedikit bocoran dari Rison, ia ingin mempersiapkan VW untuk ikut kontes kembali di JVWF#3 tahun depan. Semoga bisa kembali berjaya di JVWF.

photo courtesy: Nanda Pramudya & Rison

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Language Switcher »