Air Cooled Syndicate
Events

Jogja Volkswagen Festival #3 2017

Akhirnya perhelatan JVWF 2017 telah selesai, acara VW dua tahunan di Yogyakarta, Indonesia ini merupakan acara yang ditunggu oleh para builder. Dimana hampir semua builder VW di Indonesia mempersiapkan VW nya khusus untuk menghadiri acara JVWF.

Ini merupakan perhelatan yang ketiga dari JVWF yang diadakan oleh Volkswagen Club Yogyakarta (VCY). Di perhelatan yang ketiga ini, JVWF memberikan kejutan khusus dengan diundangnya legenda hidup dari pendiri klub pertama dan style Californian Look. Ron Flemming salah satu pendiri Der Kleiner Panzers, yang merupakan klub tertua didunia. Dan juga pemilik bengkel performance FAT Performance di USA.

Jogja Volkswagen Festival 2017

Event yang resmi dibuka pada hari Sabtu 18 November 2017 ini, sebelumnya telah dilakukan soft opening di hari Jumat, 17 November 2017 dengan acara tumpengan. Dihadiri oleh beberapa tamu undangan, acara tumpengan sukses dilaksanakan pada pukul 15.00 WIB. Dan lanjut malam harinya dengan welcoming dinner yang diselenggarakan oleh Volkswagen Indonesia Association di pendopo Hotel Ambarukmo Plasa. Yang juga dihadiri oleh tamu undangan dari seluruh klub lokal dan internasional, dan juga media nasional dan internasional.

Dari bagian show and shine terdapat lebih dari seratus kendaraan yang mendaftar. Namun panitia melakukan seleksi pada kendaraan yang terdaftar pada kontes show and shine. Setelah dilakukan seleksi akhirnya peserta kontes ini diikuti kurang lebih 80 kendaraan. Kelas yang diperlombakan dibagi menurut Tipe-nya. Untuk Air Cooled menjadi VW Tipe 1, 2, 3, 4, Karmann Ghia (Tipe 1 dan Tipe 34), Tipe 181/182, Tipe 2 Brazilian, juga tidak lupa untuk Water Cooled pun dibagi menjadi beberapa kelas.

Selain menurut Tipe, terdapat pula kelas tambahan seperti Best VW Conversion, Best Original Interior, dan tentu saja Best Media Partners Choice yang menambah menariknya perhelatan JVWF kali ini. Hampir semua media partner mempersiapkan trophy khusus guna mengapresiasi para builder VW yang telah menghabiskan dana usaha dan waktu untuk menjadi yang terbaik dari yang terbaik.

Hal yang unik yaitu dikelas Best VW Conversion, terdapat Porsche 356 milik Yumos yang dirubah dari bentuk asal VW Beetle tahun 1971. Juga kembali terdapat display konversi VW Karmann Ghia yang seluruh bodinya dirubah menggunakan kayu jati dan ukiran dari Jepara milik Al-Sadad. Sadad merupakan pengrajin kayu dari Jepara, yang tertarik dengan mobil keluaran Jerman ini. Di JVWF 2015, ia membuat VW Safari menggunakan kayu jati juga (Baca: Recycle Teak Volkswagen Thing)

Juga terdapat VW Karmann Ghia hasil restorasi Volkswise Surabaya, Karmann Ghia yang dikombinasikan dengan Porsche 356, sehingga memberikan tampilan outlaw Porsche dan VW. Yang diberi nama Miarso Ghia, guna menghormati mendiang ibunda dari Wawan Dalbo pemilik VW Karmann Ghia tersebut.

Juga hadir Porsche 356 milik Terror Garage yang berbeda dengan yang lainnya, 356 tersebut di supiri dari Bandung menuju Yogjakarta. Dengan kondisi penuh lumpur dan debu, Porsche 356 tersebut tampak berbeda dengan peserta lainnya yang tampil mengkilap.

Dihari ketiga media partner diajak untuk berdiskusi tentang media online, yang menjadi nara sumber yaitu Mommy Lesmana dari Gettinlow, Blake Jones dari Speed Hunter dan saya pribadi dari Aircooled Syndicate. Pembahasan seputar media online dan JVWF, dimana kita semua ditanya tentang perkembangan media online di Indonesia dan dunia.

Dijaman yang serba digital ini media online menjadi momok yang menakutkan bagi media cetak. Bagaimana tidak? Readers media online tentu saja jauh lebih banyak dari pada media cetak yang terbatas oplah cetaknya dan juga pembaca langganannya. Sehingga banyak dari media cetak yang mengikuti jalur media online dan melakukan effort lebih guna bersaing dengan media online.

Kemudian dihari ketiga acara diseputar pengmuman-pengumuman dari kontes dan pengundian lucky draw. Pemenang kontes terbagi menjadi beberapa kategori, dan juga terdapat award dari media partner. Pengumuman kontes kategori cukup membuat tegang para kontestan, namun dapat tercairkan pada pengumuman media partner award.

Patina Ghia

Dimana seluruh media partner dan tamu memberikan award kepada seluruh peserta yang ada di dalam ruangan event JVWF 2017, tidak terkecuali peserta display. Dimulai dari pilihan Aircooled Syndicate Best Choice, pilihan sulit harus dilakukan. Bagaimana tidak?!! Seluruh peserta membawa kendaraan terbaiknya di event JVWF 2017, namun pilihan pun harus dilakukan untuk memilih yang terbaik dari yang terbaik. Akhirnya pilihan Aircooled Syndicate jatuh kepada VW Karmann Ghia keluaran 1959 dengan Patina Style milik Irwan dari Jakarta. Dan media partner lain pun lanjut memilih pilihannya.

Setelah gelaran award, panitia lanjut dengan penarikan undian Lucky Draw, yaitu sebuah VW Beetle 1967 dengan California Look nya. VW tersebut ditandatangani oleh Nanan Sokarna selaku Ketua Umum VW Indonesia Association dan The Godfahter of Callook Ron Flemming dari USA.

Dan akhirnya lucky draw tersebut dimenangkan oleh seorang pengunjung yang tertarik dengan event ini, Galih bukanlah seorang penggemar VW. Namun pada akhirnya virus pun tertularkan dari Lucky Draw ini. Ia tidak menyangka akan memenangkan hadiah Lucky Draw ini, karena pada awalnya ia hanya janji bertemu temannya di parkiran. Namun ia akhirnya masuk area venue dengan membeli tiket untuk ia dan keluarganya. Dan akhirnya kejutan pun hadir bagi ayah dari dua anak ini. Betul-betul kebahagiaan bagi Galih memenangkan hadiah Lucky Draw berupa VW Beetle 1967 California Look.

Akhirnya setelah pengundian Lucky Draw, acara pun ditutup oleh Ketua Volkswagen Club Yogyakarta. Dan kami pun sudah sangat menantikan keajaiban di JVWF 2019 yang akan datang yang diadakan kembali di JEC pada tanggal 9-10 November 2019. Sampai jumpa di JVWF 2019.

You guys did a great work VCY!! Cheers!!

Berikut foto lainnya di JVWF 2017, nikmati!!

photo by bangkocu & atot806
Gallery Plugin

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Language Switcher »