Air Cooled Syndicate
Aircooled Volkswagen

Silly Red Bordeaux Split Bug

Silly Red Bordeaux Split Bug, itulah awal kalimat yang tepat untuk menceritakan asal-muasal VW Split Beetle tahun 1951 milik Goes Di dan Mbak Ning dari BVL alias Bursa VW Lawang.

Bagaimana tidak?!! Seperti kita ketahui split beetle merupakan salah satu VW yang paling dicari saat ini. Namun itu tidak terjadi pada Goes Di, seorang penggemar VW dari Malang Jawa Timur. Kecintaannya pada VW dimulai saat istrinya lebih dulu tenggelam bersama kecintaannya pada VW. Goes Di saat itu tidak terlalu tenggelam, mungkin baru tergenang semata kaki. Namun akhirnya ia pun turut tenggelam bersama dengan semakin rutinnya ia dan istrinya yang kita kenal dengan panggilan Mbak Ning ini bergelut di dunia VW di Indonesia.

Kembali ke Split Beetle, ya itu tidak terjadi pada Goes Di. Di saat orang lain kasak-kusuk kiri-kanan untuk mencari VW yang termasuk langka ini, ia justru menerima pesan di inbox Sosial Medianya.

Kurang lebih isinya…, “Om.., ada yang mau jual VW Kodok. Tapi harganya tinggi sekali, tertarik tidak?!!” Dan Goes Di pun balik bertanya…, walaupun sebetulnya Goes Di pun belum kenal dekat dengan yang manawarinya itu. Hanya sekedar berteman di Sosmed. “VW Kodok apa mas?!!”  Setelah melakukan perbincangan singkat di inbox akhirnya diketahui kalau VW yang ditawarkan itu adalah VW Beetle Split Window, yang populasinya tidak banyak. Dan ia pun bertanya lebih detil tentang kondisi mobilnya. *namun tetap dengan gaya biasa saja, karena Goes Di sendiri belum yakin kalau Split Beetle yang ditawarkan itu benar-benar asli.

Akhirnya cukup bisa diyakini, kalau Split Beetle tersebut asli. Dan “galau” lah Goes Di dan Mbak Ning saat itu. Ditawari Split Beetle, fisik benar, kelengkapan benar, dan surat pun asli bawaan, walaupun pada saat itu hanya diperlihatkan foto copynya saja. Namun masalahnya bukanlah tidak percaya itu asli, namun sebenarnya adalah…, “ora ono duit!!“, saut Goes Di.

Hingga keesokan harinya Goes Di yang sedang bekerja di sebuah perusahaan swasta ini dikabari oleh Mbak Ning, “Wes.., nanti pulang kantor kita berangkat ke Jakarta!! Kita lihat Split Beetle-nya.” Namun Goes Di masih bingung, “Wong ora ono duit, mau bayar pakai apa?!!”. Akhirnya Mbak Ning meyakinkan Goes Di untuk melihat dulu saja VW nya. Kalau memang benar-benar asli, itu urusan nanti!!

Akhirnya malam harinya berangkatlah mereka ke Jakarta, dan baru melihat VW tersebut keesokan harinya. Dan setelah diperiksa semua asesorisnya, ternyata itu ASLI VW Beetle Split Window. Dan barulah yakin karena telah melihat dengan mata kepalanya berdua. Hingga akhirnya obrolan pun lanjut hingga negosiasi harga. Negosiasi pun alot, hingga akhirnya deal di nilai yang mereka setujui.

Dan Goes Di dan Mbak Ning pun memberikan tanda jadi sebesar 50 juta rupiah, yang sisanya akan dilunasi jarak dua minggu. Sudah selesai ceritanya….., ternyata ceritanya masih panjang. Dan drama poun terjadi setelah memberikan tanda jadi. “Sisanya dari mana?!!” Hahahaha!!

Waktu sudah berjalan beberapa hari, mengingat kalau lewat dari dua minggu perjanjian batal dan uang tanda jadi pun hangus. Hingga akhirnya ceritalah Mbak Ning dan Goes Di ke sahabatnya, dan akhirnya mereka mendapatkan soft loan dari sahabatnya. Dan akhirnya ditebuslah VW Split Beetle tersebut.

Setelah mendarat di Lawang, VW itu pun di restorasi dengan target untuk mengikuti event Jogja Volkswagen Festival 2017. Dengan waktu yang cukup mepet, tim BVL pun merestorasi vintage style dengan target mengikuti kelas kontes Resto Vintage. Segala hal dilakukan oleh Goes Di dan Mbak Ning untuk mempersiapkan VW tersebut.

Beberapa parts ia dapatkan dari teman-teman dan order langsung ke toko-toko diluar negeri, dan beberapa parts pun ia dapatkan parts NOS. Untuk bagian mesin ia restorasi sesuai aslinya. Hingga proses restorasi pun selesai selama 4 bulan, pengelasan, pengecatan, pemasangan asesoris dan lain sebagainya. Dan akhirnya event JVWF 2017 pun sudah semakin dekat, namun beberapa parts dan asesoris belum ada. Hingga terakhir itu bemper belum ada yang baru. Sementara memakai bemper lama, namun akhirnya sehari sebelum event JVWF 2017 bemper yang ia pesan dari Vietnam pun akhirnya tiba.

Akhirnya VW Beetle Split Window produksi tahun 1951 ini pun mengikuti kontes di JVWF 2017. Namun dikarenakan kurangnya kelengkapan di kelas Resto Vintage, akhirnya juara kelas tersebut tidak dapat diraih. Namun tidak begitu saja pulang tanpa nama, eh tanpa penghargaan. VW SPlit Beetle ini pun diganjar Best Choice bugbus.NET Award. Sebuah penghargaan dari media partner JVWF 2017 ini menjadi obat dikala kelas Resto Vintage tidak dimenangkan.

Itu terlihat dari senyum sumringah Mbak Ning yang menerima bugbus.NET Award di panggung JVWF 2017, dan senyum simpul dari Goes Di yang kami lihat dari kejauhan.

Split Beetle 1951 akhirnya memenangkan penghargaan Best Media Partner Choice dari bugbus.net, Goes Di dan Mbak Ning pun sumringah

Saya pribadi pun berkomentar tentang cerita ini.., “Bisa-bisanya orang Malang dapetin VW Split Beetle di Jakarta!! Orang Jakarta aja sampe nggak tau kalau ada Split Beetle yang mau dijual!!” Kejadian ini sering terjadi loh!! Oleh pasangan suami istri asal Lawang, Malang. Jadi kalau tiba-tiba, mereka berdua cek-in di Sosial media ada di kota lain, buruan deh tempel mereka. Pasti ada yang sedang dikejar. Waspadalah!! LOL!

*photo by bangkocu dan atot806

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Language Switcher »