Air Cooled Syndicate
Community

Touring mengendarai VW Kombi membelah Pulau Sumatera hingga Pulau Weh untuk Melukis Pemandangan

“Melukis Pemandangan” merupakan project dari salah seorang rekan VW yang bekecimpung di dunia seni. Proyek ini merupakan sebuah usaha untuk melakukan penelitian visual terhadap sejarah alam raya dalam konteks seni rupa Indonesia.

Mas Ube yang bukan nama sebenarnya dari Dwi Wicaksono Suryasumirat ini merupakan otak dari project “Melukis Pemandangan” ini. Dari idenya tersebut Ube berdiskusi dengan Leonhard Bartholomeus yang merupakan sahabat sejak Sekolah Menengan Atas, untuk melakukan perjalanan melintasi Sumatera bersama tim Melukis Pemandangan-nya untuk mencatat, mendokumentasikan, serta merekam nuansa pemandangan yang dulu banyak ditemukan dalam karya-karya seni rupa masa kolonial.

Gayung pun bersambut, Barto pun menemukan keinginan yang sama dengan Ube. Hingga akhirnya mereka mengundang beberapa seniman muda untuk ikut serta dalam project ini. Seperti Deden (pelukis), Rayyan (pelukis), Patar (videographer), mereka akan bergabung mengikuti perjalanan ini. Kecuali Barto yang merupakan seorang penulis akan stand-by di Jakarta.

Konteks Project

Selama ratusan tahun kita dibesarkan dengan visual lukisan-lukisan alam raya yang menggambarkan keindahan alam raya. Lukisan-lukisan tersebut seolah memberikan perspektif serta wawasan tentang bagaimana “alam Indonesia” seharusnya dilihat dan dimaknai. Padahal jika dirunut sejarahnya, lukisan-lukisan pemandangan itu adalah sebuah warisan cara pandang kolonial.

Pada awalnya, lukisan-lukisan tersebut berpusat di beberapa kota yang menjadi titik pusat perkembangan industri rempah, tambang, serta administratif. Sebagian di antaranya berada di kota-kota besar di pulau Sumatera. Kegiatan tersebut awalnya merupakan bagian dari proses penelitian flora dan fauna yang dilakukan untuk keperluan pengarsipan, namun belakangan mulai bergeser kea rah yang lebih ekspresif serta mendapat pengaruh pasar.

Banyak warga Belanda/Eropa yang menginginkan “jendela” untuk melihat seperti apa negara jajahannya tampak dan terasa. Belakangan bentuk melukis itu menyebar pula ke daerah-daerah lain di Indonesia. Budaya visual itu menjadi sesuatu yang sangat lumrah dalam berbagai aspek kehidupan dan hampir seolah-olah tiba begitu saja. Bentuk lukisan itu sempat pula dikritik keras oleh S. Sudjojono—Bapak seni lukis modern Indonesia—dan dilabeli “Mooi Indie” karena hanya menampilkan keindahan semata tanpa memberikan aspek kritik terhadap kondisi sesungguhnya. Namun, dari sisi yang lain, pola penggambaran ini telah memberikan sudut pandang yang sama sekali berbeda terhadap alam kita.

Proyek ini berupaya untuk melihat kembali jejak-jejak visual tersebut dengan melakukan rekonstruksi proses menggambar di alam terbuka serta melakukan napak tilas menuju salah satu titik terluar Indonesia, Pulau Weh. Selain sebagai sebuah bentuk studi perspektif, kegiatan ini juga berupaya untuk mendorong kembali minat seniman-seniman muda untuk menggunakan kekayaan dan kearifan lokal yang ada di Indonesia sebagai sumber kreatif untuk berkarya.

Jadwal Perjalanan

Perjalanan ini akan dimulai pada tanggal 10 Agustus 2017 dini hari, dengan rencana perjalanan kurang lebih selama 2 minggu. Mereka akan start perjalanan dari Pelabuhan Tanjung Priok guna menyebrang menuju Pelabuhan Panjang Lampung. Tentu saja tim ini akan melakukan perjalanan menggunakan VW Kombi tahun 1977,  VW Kombi tersebut merupakan kendaraan harian dari Ube yang merupakan penggemar VW di Indonesia.

Perjalanan akan meliputi kota-kota besar di Sumatera seperti Bandar Lampung, Padang, Bukittinggi, Sidkalang, Banda Aceh serta Pulau Weh dan bekerjasama dengan komunitas seni dan budaya lokal dan akan diakhiri dengan merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di Pulau Weh, salah satu titik terluar negara ini.

Banyak persiapan yang telah dilakukan oleh Tim ini, termasuk mempersiapkan mobil VW Kombi seperti turun mesin, ganti kanvas rem, ganti ban, ganti oli mesin, gearbox dan lainnya. Juga peralatan melukis tentunya dan mempersiapkan diri sehat jasmani dan rohani agar dapat melakukan perjalanan dengan aman. Semoga perjalanannya lancar hingga tujuan dan kembali ke tempat tinggal dan tidak menemukan kendala yang berat.

Menarik bukan?!! Anda dapat mengikuti perjalanan tim “Melukis Pemandangan” membelah Sumatera menggunakan VW Kombi di Air Cooled Syndicate.

*photo & video courtesy Melukis Pemandangan

Gallery Plugin

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Language Switcher »