Volkswagen merupakan sebuah brand kendaraan yang sangat dikenal oleh masyarakat. Keberadaannya sangat luas, di Eropa, Amerika, Afrika, Australia dan juga Asia. Hal itu menjadikan banyak orang menyukai dan melihat peluang untuk menjadikan hal tersebut manjadi usaha untuk mendapatkan pemasukan. Seperti Tokmo Garage yang berada di Sungai Petani, Penang, Malaysia.
Workshop VW milik Dato Mohammad Zuldz ini pada awalnya didirikan sebagai workshop pribadi, yang berguna untuk merawat kendaraan miliknya sendiri. Namun seiring dengan waktu, rekan dari Dato Zuldz pun mulai mengirimkan VW nya ke Tokmo Garage untuk di repair.
Pada kesempatan ini Aircooled Syndicate kembali diundang yang kali kedua untuk mengunjungi Malaysia oleh Dato Zuldz. Sebelumnya adalah ketika menghadiri Lepak Santai 2 di Langkawi, dan kali ini melakukan road trip ke Tanjung Sedili Johor guna menghadiri Johor VW Swap Meet Camp. Sebuah event yang diselenggarakan oleh VW Classickers Johor, yang bertempat di pantai Tanjung Sedili.
Perjalanan dimulai tanggal 1 Agustus 2018, Aircooled Syndicate berangkat menuju Penang Malaysia bersama Indra Hernandi dari South East Asia Heritage Parts Center, Wahyu Cross dari Classic Hans Room Bekasi, Stevie dari Volkswise Surabaya, Mommy dari media online automotive gettinLOW dan tidak lupa Ricco yang merupakan wing-man nya Indra dari Solo. Seperti kita ketahui antara Jakarta Indonesia dan Penang Malaysia terpisah oleh waktu, laut dan pantai kalau menurut Amy Search. Maka dari itu perjalanan dari Indonesia ke Malaysia kami putuskan untuk menggunakan pesawat terbang.
Perjalanan dari Jakarta menuju Penang, memakan waktu kurang lebih 2 jam 30 menit. Setibanya di bandara kami sudah dijemput oleh Syamim yang merupakan putra dari Dato Zuldz dan Reza Caesar yang sudah lebih dahulu berada di Tokmo Garage. Setibanya di Tokmo Garage, kami disambut oleh Dato Zuldz sendiri lalu diajak melihat workshop Tokmo Garage.
Di Tokmo Garage, kami semua cukup kagum dengan beberapa koleksi VW Dato Zuldz. Mulai dari barisan Transpoter T3 yang cukup digemari di Malaysia yang telah diswap mesinnya menggunakan mesin Subaru. Cukup mumpuni mengingat jalur di Malaysia terdiri dari jalur hi-way yang panjang-panjang, sehingga sangat bersahabat dengan mesin Subaru. Kemudian terdapat Karmann Ghia Kabriolet yang didapat dari Jepang dan juga Karmann Type 34.
Sambil ngobrol-ngobrol kami membantu memasangkan stiker branding yang dibawa oleh Indra dari Indonesia untuk dipasang di Kombi yang baru Dato Zuldz beli dua hari sebelumnya. Sebuah brand milik Dato Zuldz sendiri yaitu DZR Pharma yang merupakan perusahaan kosmetik miliknya. Lumayan bukan?!! Sambil jalan-jalan bisa sekalian promosi.
Koleksi lainnya yaitu sebuah Super Beetle 1303 Kabriolet dan Beetle Automatic juga ada yang tersembunyi di tengah parkiran mobil di garasi nya. Sebuah Oval Beetle yang merupakan kegemaran saya pada pre67 Beetle. Dengan balutan cat warna cokelat dengan usapan kuas pin stripping dibodi dan ukiran di beberapa bagian asesorisnya, membuat oval beetle tersebut terlihat indah. Namun ada yang menarik dari seluruh koleksinya, dari sekian banyak koleksi VWnya, Dato Zuldz rata-rata menggunakannya dalam keseharian, turing dan apapun itu. Sehingga layak diberi sebutan “Not A Trailer Queen“.
Belum lagi beberapa koleksi VW model lainnya yang belum tersentuh tangan untuk direstorasi. Dari beberapa koleksi tersebut terdapat satu lagi yang menarik, yaitu Country Buggy yang terkenal di bagian selatan Asia Tenggara yaitu Australia. Waktu menunjukan pukul 01.00, dan obrolan pun masih panjang. Namun kami harus beristirahat karena pagi harinya kami akan memulai road trip sejauh 800km menuju Tanjung Sedili.
