Air Cooled Syndicate
Aircooled Volkswagen

Beetle 1200 Tahun 1974, Banci Bening Bermartabat

Beetle 1200 1974, kita biasanya menyebut Beetle ini “1274” atau “Banci”. Tapi perlu diketahui, “Banci” ini bukanlah “Banci Kaleng”.

Mengapa disebut “Banci”? Karena Beetle model 1200 ini bukan Lampu Belo seperti model 1200 lainnya yang lahir sebelum 1967. Dan juga spakbor dan lampu belakang pun mirip Super Beetle 1303 tapi bukan Super Beetle juga. Maka dari itu perbedaan di 1200 1974 ini membuat orang menyebut Beetle ini dengan sebutan “Banci”. Namun perlu diketahui, “Banci” ini bukanlah “Banci Kaleng”, 1274 ini memiliki histori yang cukup panjang.

Bapak Slamet Iman Santoso bersama Adik Hayunaji, mengapit Beetle 1961.

Beetle produksi tahun 1974 ini pertama dimiliki oleh perusahaan besar dari Belanda PT Friesche Vlag Indonesia yang membuka cabang di daerah Jakarta Timur. Beetle ini dibeli perusahaan tersebut pada tahun 1975. Digunakan selama 2 tahun, akhirnya Beetle ini dibeli oleh Bapak Slamet Iman Santoso dengan harga dua juta rupiah pada 22 Desember 1977.

Sejak dimiliki Bapak Iman Slamet Santoso tahun 1977, Beetle ini selalu dalam kondisi baik. Hingga akhirnya pada tahun 2000, Beetle 1200 ini dihibahkan kepada cucunya yaitu Adisetya Leksmana. Sebelum memiliki Beetle ini, Adisetya telah tergabung di Club VW terbesar di Bandung yaitu Volkswagen Club Bandung (VCB) sejak tahun 1993/94 itu pun ia belum memiliki VW apapun. Sehingga ia tidak mendapatkan kesulitan untuk merestorasi dan merawat Beetle ini.

Setelah mendapatkan hibah Beetle 1200 ini, pada tahun 2003 ia diperkenalkan dengan Michael Lesmana atas referensi temannya. Dengan bekal informasi bahwa Michael dan keluarganya mempunyai reputasi yang baik di dunia otomotif bersama Ayah dan Kakaknya. Akhirnya Beetle 1200 tersebut direstorasi selama 6 bulan di bengkelnya Michael Lesmana yang pada saat itu bekerjasama dengan Anto dan Yogi.

Singkat cerita Beetle 1200 setelah 16 tahun digunakan dan pada 2006-2008 digunakan sehari-hari oleh Adisetya yang bekerja di Jakarta, mulai muncul lah karat-karat dan akhirnya pada 2019 Adisetya memutuskan untuk kembali merestorasi Beetle-nya. Dengan maksud kembali direstorasi di Michael yang kini menjadi Terror Garage. Namun rencana itu tidak berjalan mulus, dikarenakan saat ini Terror Garage hanya merestorasi project-project pribadi Terror Garage.

Hingga akhirnya ia memutuskan untuk di restorasi di Marza’s VW Werks – Resto Custom Beetle, Kombi & Sunroof Specialist. Ia memilih untuk direstorasi disana karean menurut Adisetya, hasil restorasi VW Marza merupakan salah satu yang iya sukai. Selain dari sisi detil dan kelengkapan, style restorasi yang dilakukan Marza cukup konsisten di dunia perVWan di Indonesia. Karena ia merestorasi VW Kastemernya seperti ia merestorasi VW sendiri, dengan memperhatikan detil-detil bodi, dan selalu menggunakan untuk menggunakan parts orisinil seperti lampu menggunakan Hella dll.

Pada restorasi ini, Adisetya memilih untuk merestorasi kustom Beetle-nya. Tidak terlalu banyak perubahan, namun membuat Beetle 1200 ini terlihat sangat menarik.

Beetle 1200 yang di restorasi di Marza ini, tidak terjadi perubahan pada bodi, hanya saja apron belakang diganti menggunakan apron kembung yang perubahan ini sudah dilakukan pada restorasi pertama tahun 2003. Apron ini sangat menarik, pertama kali digunakan pada Super Beetle 1303 Injection tahun 1975 yang menggunakan tabung knalpot lebih besar dan menggunakan “catalytic converter”. Aslinya hanya ada satu coak untuk tail pipe, namun after market telah tersedia apron kembung dengan dua coak untuk tail pipe.

Juga pemasangan sliding roof untuk mempercantik tampilan 1200 1974 ini lain dari pada yang lain. Selain itu tidak ada perubahan lain pada bodi, hanya beberapa sentuhan pada list bodi dan sempat dipasang juga dashpad 1302 untuk meniru Beetle 1200 Deluxe 1975 Mexico. Dan pemasangan mud-guard Jeans Beetle yang tertempel rapi di spakbor belakang.

Pada bagian chasis dan kaki-kaki pun tidak terdapat perubahan yang signifikan. Ketinggian di atur dengan menggunakan “adjuster” dan “lowered spindle”. Dan menggunakan peredap kejut Cofap dan Boge, untuk menunjang tampilan velg yang menggunakan Marathon Baja SE dengan dibalut ban Dunlop 175/65/15 dan 195/65/15.

Dibagian interior, Adisetya membalut jok tingginya dengan bahan dari TMI dengan campuran material lokal. Dalam menunjang keselamatan dan kenyamanan, dipasang sabuk pengaman original beetle Auto Roller dan AC terpasang dengan rapi dikabin Beetle yang cukup imut ini. Pada bagian audio tidak terdapat instalasi yang berbeda, cukup Radio Blaupunkt standar. Juga pada kaca belakang tersemat 3rd brake lamp dari Hella.

Kemudian beralih ke bagian dek mesin, terpasang mesin standar 1200 standar dengan menggunakan mahle bigbore 82mm. Juga kompresor AC yang terpasang rapi, membuat mesin tampak standar dan tidak terlihat berantakan.

Pada kesempatan ini Adisetya sedikit bercerita mengenai pengalamannya bersama VW, “Saya sangat senang VW, karena punya pengalaman menarik dan menyenangkan. Dulu ayah saya mendapat mobil dinas VW Micro Type 2 tahun 1979, built up dari pemerintah Belanda. Kemudian sempat memakai VW 181/think tahun 1975, kemudian kami pernah keliling Jawa memakai VW Micro tersebut.”

Selain Beetle ini, terdapat 2 unit Beetle yang juga diwariskan ke cucunya, yaitu adik-kakak Adisetya. Beetle tahun 1961 (foto bersama kakek diatas) diberikan ke sang Adik Hayunaji dan Kakaknya Bimo mendapatkan Beetle 1973. Namun dikarenakan sepupunya kesulitan untuk memelihara akhirnya Beetle 1973 dipindah tangankan namun tidak ke orang yang salah. :)

Akhir kata, Adisetya berterima kasih kepada Eyang Slamet Iman Santoso, Oom Sutomo Slamet Iman Santoso yang tetap memelihara mobil tersebut dan menyimpan arsipnya dengan sangat rapih. Ayah saya Bambang Utojo yang pertama kali memperkenalkan VW kepada saya, Kris Rafiandi yang mengajak saya bergabung di VCB, Michael Lesmana, Marza Noor builder VW saya dan Yogi Wishnu yang banyak membantu saya ketika restorasi.

Menurutnya VW ini merupakan salah satu hobby di bidang otomotif yang luar biasa dan sangat melegenda, banyak sekali yang bisa dilakukan untuk tiap jenisnya, dan komunitas penggemarnya pun tidak habis ditelan jaman, abadi dan guyub.

Bagaimana dengan anda?!! Apakah memiliki histori yang panjang dengan VW anda? Ceritakan kepada kami, dan bagikan kepada dunia.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Language Switcher »