Mengembalikan masa jaya Drag Race di Indonesia merupakan sebuah PR bagi para EO Race di Indonesia. Inilah yang membuat Jakarta Storm Speed yang digawangi oleh R. Adi Yunadi Endjun yang kini member VVC, berniat meramaikannya kembali.
Tahun 90an merupakan masa jaya-jayanya Drag Race di Indonesia. Dimana para pecinta balap trek lurus mulai meramaikan ajang Drag Race di Indonesia. Semua gelaran VW Motorsport di Indonesia berawal dari sebuah club Volkswagen di Jakarta, Volkswagen Beetle Club yang mengadakan Drag Race pertama kalinya di Indonesia.
Ya betul anda tidak salah membaca, club Volkswagen di Jakarta yang berdiri tahun 1982 itu menjadi penyelenggaran pertama Event Drag Race di Indonesia tepatnya di trek Landasan Pacu ex. Lanud Kemayoran, Jakarta Utara pada tahun 1989. Yang pada saat itu VBC saat itu tahun 1989 diketuai oleh Adi Endjun tergerak untuk mengadakan gelaran Drag Race pertama kalinya di Indonesia atas gagasan member.
Semua itu berawal dari majalah-majalah VW luar negeri seperti VW Trends, Hot VW’s, yang pada saat itu marak membahas tentang Drag Race dimana saat itu Gene Berg lah yang sering dibahas pada trek balap lurus alias Drag race karena menurunkan VW Beetle 1967 Legend-nya.
*baca liputan lengkap Drag Race VW Pertama di Indonesia.
Launching Jakarta Storm Speed (JS) Racing Team
Sementara sebagai pendukung utama gelaran drag race VVC ini, R. Adi Yunadi Endjun selaku founder dan pimpinan JS Foundation mengungkapkan, kiprah Jakarta Storm Speed (JS) di acara ini merupakan sebagai upaya pengembangan JS ke bidang selain olah raga basket yang selama ini dilakoni.
Terkait keikutsertaannya di ajang VVC Go and Fast ini, Adi menyatakan selain dirinya sebagai anggota klub VVC, pihaknya juga ingin menjadikan gelaran drag race VVC ini sebagai langkah awal JS serius terjun di dunia balap lintasan lurus dan dunia otomotif Indonesia.
Keterlibatan JS di acara ini menurut Adi, merupakan wujud keinginannya untuk ‘turun gunung’ membantu perhelatan klubnya sendiri yakni VVC, sambil mengkolaborasikan dengan wadah yang dibuatnya untuk dunia otomotif tersebut.
Menurut Adi, drag race memiliki memori special baginya. Karena ia yang pertama kali melakukannya di Indonesia saat itu di era 1980-an.
“Untuk saat ini, kebetulan masuk tawaran pertama drag race VVC ini. Dengan keinginan membangkitkan kembali semangat drag race, saya berpikir ada baiknya mendukung event ini. Apalagi VVC-kan klub saya sendiri juga,” senyum Adi saat ditanya latar belakang keikutsertaan JS di ajang VVC Go and Fast ini.
“Momennya tepat, ketika kembali ke dunia otomotif, klub saya sendiri pas mau bikin event. Nah dengan tangan terbuka kami sambut gagasan ini untuk bersama mewujudkannya. Toh ini juga klub di mana saya jadi anggotanya. Intinya kita bantu sama-sama agar maju bersama,” imbuh Adi.
Akan menjadi harapan yang sangat besar dari para pengemar balap trek lurus di Indonesia apabila JS dapat kembali meramaikan event Drag Race di Indonesia. Khususnya mungkin kembali menghidupkan kembali Piala Emas, piala bergilir yang dahulu pernah digelar di Indonesia oleh para penggemar Drag Race VW.