Sidul bukanlah seorang tukang insinyur, apalagi bertingkah. Sidul ini merupakan sebuah Volkswagen Golf Mk1 yang cukup membuat si pemiliknya berpikir dua kali untuk menjualnya.
Awal mula perkenalan Taufik dengan Volkswagen dimulai ketika ia belajar mengemudi mobil. Ia belajar mengemudi menggunakan Volkswagen Beetle 1200 produksi tahun 1974, yang kemudian dari situlah ia mulai tenggelam di dunia VW. Pada awalnya ia ingin memiliki Volkswagen Kombi, namun pada saat itu ia lebih tertarik pada sebuah mobil model hatchback yang dimiliki oleh Volkswagen Golf Mk1 atau yang di Amerika VW ini biasa disebut Volkswagen Rabbit.
Tanpa berpikir panjang Taufik pun segera membayar mahar yang diminta oleh pemilik sebelumnya. Menurutnya kondisi awalnya agak ketinggalan jaman, namun tidak menyurutkan niatnya untuk melakukan perbaikan dibeberapa bagian dari SiDul yang merupakan nama dari Volkswagen Golf Mk1 ini. Bagi penggemar VW, merupakan hal yang lumrah apabila kendaraannya itu diberi nama. Nama tersebut diambil dari tokoh Film dan kebetulan berwarna oranye yang identik dengan Jakarta.
Setelah melakukan transaksi, Taufik sudah tidak sabar untuk merestorasi SiDul. Ia segera merestorasi SiDul, dengan mengganti bagian dek yang sudah mulai keropos. Ia mempelajari bentuk dek golf dengan baik sehingga hasil restorasi bagian dek cukup baik. Kemudian demi kenikmatan berkendara, bagian kaki-kaki pun ia perbaiki dengan mengganti tie-rod, peredam kejut, hingga sistem pengereman.
Untuk perkabelan dikarenakan telihat berantakan, akhirnya Taufik memutuskan untuk mengganti kabel bodi denganyang baru. Sehingga seluruh fungsi elektronik di SiDul dapat berjalan dengan baik. Sebuah keputusan yang tepat untuk memperbaiki bagian perkabelan, karena banyak hal yang tidak diinginkan disebabkan oleh kabel-kabel yang tidak teratur. Seperti korsleting yang mengakibatkan tidak berfungsinya beberapa fungsi elektronik atau hal terburuk yaitu kebakaran pada kendaraan.
Dibagian interior SiDul tidak banyak mengalami perubahan, cukup mengganti jok depan menggunakan jok dari Scat cukup membuat tampilan kabin lebih baik. Dan untuk sedikit merubah penampilan, bodi pun kembali ia cat ulang. Tidak melakukan pengerokan, cukup disiram ulang sehingga cat pun kembali terlihat mengkilap. Dan untuk menunjang penampilan velg pun ia ganti menggunakan velg berukuran 16″. Dan akhirnya tampilan SiDul pun segar kembali.
Pada awalnya Taufik under estimate pada mesin rakitan 1978 ini, namun seiring waktu ia benar-benar tidak mengira kalau mesin Volkswagen Golf Mk1 produksi 1978 ini dapat melebihi ekspetasinya. Saat ini, SiDul pun masih menggunakan karburator aslinya. Dimana beberapa unit Volkswagen Golf Mk1 yang seangkatan dengannya telah mengganti karburator aslinya dengan karburator aftermarket. Terbukti dari perjalanan Jakarta – Surabaya – Jakarta telah SiDul lakukan, untuk membuktikan performance mesinnya.
Ada cerita menarik dari SiDul, Taufik yang sangat senang dengan performance mesin SiDul sempat dibuat kaget setengah mati ketika SiDul berusaha untuk menyalip kendaraan yang lebih muda. Dikarenakan ada gangguan dijalan ia pun menginjak rem, namun apa boleh dikata… ternyata kanvas remnya habis. Sehingga separator busway pun hampir ia hajar hingga akhirnya Taufik dapat mengontrol laju SiDul. Setelah kejadian itu, tanpa menunggu lama ia pun kembali memperbaikin bagian pengereman SiDul.
Oleh karena itulah, Taufik yang sempat berfikir untuk menjual SiDul ini mengurungkan niatnya. Dan lagi-lagi ini merupakan keputusan yang tepat diambil oleh Taufik, karena saat ini harga pasaran Volkswagen Golf Mk1 ini cukup meningkat dikarenakan banyaknya peminat dan lahirnya komunitas Volkswagen Golf Mk1 di Indonesia. Dari komunitas itu lah Taufik akhirnya mendapatkan ilmu dan pengetahuan tentang Volkswagen Golf Mk1. Dengan perubahan yang pelan tapi pasti, sedikit demi sedikit Taufik memperbaiki kekurangan yang ia rasakan pada SiDul.
Ada beberapa keinginan dari Taufik, salah satunya itu memiliki Volkswagen Microbus. Atau mungkinkah ia tukar SiDul dengan sebuah Air Cooled Volkswagen?!! Aaah…, itu mungkin hanya keinginan orang yang tertarik pada SiDul yang saat ini sudah tidak lagi ketinggalan jaman.